Daily Writing

Melupakan yang pernah ada itu sulit

19/11/2012

Setelah semua yang terjadi yang tersisa kini hanya rasa sesal.

Usaha gw kini tertahan oleh sebuah gengsi.

Nggak mungkin gw ngubungin dia duluan setelah gw marah sama dia.

Tapi, hingga kini dia masih tetap berputar-putar seperti hilang arah di pikiran dan hati gue.

Dia nggak menemukan jalan keluar dari angan-angan gw.

Begitu pun gw yang sampai saat ini masih hilang arah untuk menemukan jalan terbaik melupakan dia.

Semua orang di sekitar gw menganggap dia buruk dan gw pantas mendapatkan yang lebih baik.

Tapi, buat gw nggak semua yang ada dalam dirinya itu buruk dan gw terlalu sombong kalau harus mencari yang lebih baik lagi dari dia.

Bisa jadi semua kejadian ini ada karena Allah menunjukkan untuk dia bahwa gw nggak baik untuknya dan lelaki baik itu pantas mendapatkan pasangan yang baik pula.

You-deserve-better!

Honestly, I don’t get it!

Kalau ngelihat ukuran betternya dari sisi gw doang itu rasanya nggak adil.

Dia juga baik. Dan semua sikapnya itu mungkin ada latar belakangnya.

Sampai sekarang gw masih sering menyalahkan diri gw sendiri yang saat itu emosi dan merasa kalau gw benar.

Kalau aja gengsi ini bisa gw redam gw udah memohon maaf sama dia.

Kalau aja hari itu gw nggak marah-marah berlebihan sama dia. Mungkin sore itu bakal jadi sore terindah gw sama dia.

Maaf, Maaf, Maaf.

 

Semoga kita bisa bertemu lagi dalam situasi yang jauh lebih baik dan kata maaf itu bisa berguna untuk menggugurkan rasa bersalah gw.

Dear M, Jujur sampai sekarang-gw-belum-bisa-menyingkirkan-bayangan-lo-dalam-setiap-langkah-gw.

You-deserve-better-too-M

Maybe-she’s-not-me….

You Might Also Like

No Comments

Leave a Reply