Competition Writing

The Dutch Windwheel: London Eye versi Rotterdam

10/04/2015

Siang itu di perpustakaan kampus.

“Rin, aku mau tanya. Apa yang pertama kali muncul di pikiranmu kalau kusebut kata Belanda?” Zeva bertanya pada sahabatnya suatu siang ketika mereka terjebak hujan selesai menyelesaikan mengetik skripsinya siang itu.

“Kincir angin. Kenapa emang? Kok tumben banget ngasih pertanyaan kayak gitu?”

Zeva tersenyum dan mengangguk dua kali sambil terus menurun naikkan tetikus laptopnya. Matanya tak berpaling dari layar laptop. Satu persatu kalimat yang tampil di layar laptopnya dia baca dengan saksama.

“Lagi baca apaan sih? Senyum-senyum gitu?” Rina melongok ke layar laptop Zeva.

“Belanda bikin inovasi baru lagi,” ucap Zeva semringah. “Aku barusan dapat artikel bagus itu di internet,” lanjutnya menunjuk ke arah layar laptop. “Makanya tadi kutanya apa yang kamu pikirin kalau kusebut kata Belanda.”

“Emang apa sih isi artikelnya?” kening Rina berkerut.

“Hampir nyerempet sama yang kamu bilang tadi. Ini ada inovasi baru lagi yang lagi belanda buat. Masih sodaraan sama kincir angin. Nih, aku bacain biar kamu nggak penasaran.”

Beberapa kota di dunia memiliki satu ikon atau juga simbol beruba bangunan yang digunakan sebagai objek pariwisata yang menyediakan fasilitas bagi para pengunjungnya untuk bisa melihat seluruh kota dari ketinggian. Salah satunya seperti Singapore Flyer, The Roue de Paris, atau London Eye. Ketiga ikon tersebut menjadi objek wisata wajib bagi para turis yang berkunjung ke kota masing-masing. Rotterdam sepertinya tidak mau ketinggalan. Saat ini di kota pelabuhan di negara yang sebagian besar daratannya berada di bawah permukaan air laut itu telah dilakukan proses pembangunan sebuah bangunan berarsitektur futuristik yang dinamakan Dutch Wind Wheel.

Source: http://dutchwindwheel.com/en/index

Source: http://dutchwindwheel.com/en/index

Dutch Wind Wheel berbeda jauh dengan konsep yang diusung oleh ferris wheel-ferris wheel raksasa di kota lain di dunia yang sudah disebutkan sebelumnya. Hanya saja konsepnya lebih unik karena bangunan setinggi 174 meter ini merupakan inovasi baru dari ikon khas negara Belanda yang selama ini kita kenal, yakni kincir angin. Dalam perencanaan yang dipublikasikan di beberapa situs, Dutch Wind Wheel ini terdiri dari dua bangunan yang berbentuk lingkaran di tengah perairan Rotterdam. Fondasi bangunan sengaja ditanam di bawah air sehingga bangunan berbentuk lingkaran dan dilapisi dengan kaca dan baja tersebut terlihat seakan mengambang di atas permukaan air. Seperti halnya London Eye, 40 kabin yang disediakan di dalam Dutch Wind Wheel ini juga dapat berputar di atas rel roller coaster yang akan mengantarkan para pengunjung menuju titik teratas untuk melihat kota Rotterdam dari ketinggian. Selain itu di sana juga terdapat 72 apartemen dan 160 kamar hotel lengkap dengan fasilitas restoran dan fasilitas rekreasi lainnya. Uniknya lagi bangunan tersebut bukan hanya menawarkan fasilitas untuk berekreasi saja tetapi juga merupakan bentuk inovasi terbaru lagi dalam hal perbaharuan energi terutama pembaharuan energi.

Tata ruang The Dutch Windwheel

Tata ruang The Dutch Windwheel

Fasilitas yang bisa dinikmati oleh para pengunjung

Fasilitas yang bisa dinikmati oleh para pengunjung

Ferris wheel untuk rekreasi, kincir angin, dan penghasil energi baru? Semua pasti masih bingung dengan apa sebenarnya yang disebut dengan Dutch Wind Wheel ini. Seperti yang kita ketahui, sebuah kincir angin pasti memiliki satu buah baling-baling besar yang berputar karena hembusan angin yang kuat – tak perlu diragukan lagi kekuatan angin di Belanda sudah terkenal kuat untuk menggerakkan kincir angin tersebut- dan dari perputaran kincir angin tersebut turbin bisa berfungsi dan terciptalah energi listrik. Konsep seperti ini sungguh sudah lama dimanfaatkan Belanda dan juga negara lainnya. Namun, ternyata kincir angin berbaling-baling penghasil tenaga listrik ini masih bisa dimodifikasi lagi ke dalam bentuk yang lebih efisien dan juga tanpa suara perputaran baling-baling, serta gangguan bagi para burung yang melintas di sekitarnya.

Pemandangan kota terlihat dari atas Dutch Wind Wheel

Pemandangan kota terlihat dari atas Dutch Wind Wheel

Adalah teknologi EWICON (Electrostatic WInd energy CONverter), sebuah hasil penelitian yang dikembangkan di konsorsium oleh TU Delft (Johan Smit and Dhiradi Djairam) dan Wageningen University dalam rangka program inovasi yang dilakukan pemerintah. Teknologi EWICON ini memanfaatkan titik-titik air yang terbawa angin sebagai pemicu perubahan energi kinetik menjadi mekanik. Titik-titik air dan angin tersebut berhembus dari kutub negatif ke positif melalui lubang besar dengan tabung-tabung baja di tengah lingkaran bangunan Dutch Wind Wheel ini yang kemudian pada akhirnya mereka berubah dan keluar menjadi energi positif yang dapat digunakan sebagai energi listrik. Hasil inovasi ini sudah dipamerkan di lingkungan TU Delft. Ada satu buah model EWICON di letakkan di salah satu sudut kamus tersebut. Masih merasa bingung dengan cara kerja EWICON ini? Untuk lebih jelasnya ilustrasi proses perubahan energi tersebut dapat dilihat dalam video berikut ini:

Bisa dibayangkan betapa berbedanya proses pembaharuan energi ini dan bentuk kincir yang sudah lama kita ketahui. Sangat berani, kan? Ada pun bagian lainnya yang dimanfaatkan oleh pengembang proyek ini – perusahaan BLOC, DoepelStrijkers, Meysters, dan MBTC Holland Marketing – yakni di sekeliling sisi bangunannya dilapisi panel PVT (photovoltaic thermal hybrid solar) atau panel surya yang juga berfungsi sebagai pembangkit energi yang lagi-lagi ramah lingkungan dan juga penampungan air hujan – yang bisa dimanfaatkan kembali untuk kebutuhan di dalam gedung. Dutch Wind Wheel ini pun juga dilengkapi dengan pengolahan sisa pembuangan yang nantinya juga dapat menghasilkan energi biogas.

Dutch Wind Wheel, bangunan futuristik yang bersinergi dengan lingkungan

Dutch Wind Wheel, bangunan futuristik yang bersinergi dengan lingkungan

Bagaimana? Menarik sekali kan inovasi terbaru yang akan segera bisa dinikmati di Rotterdam ini? Meski memang waktu yang diperkirakan proyek ini akan rampung sekitar tahun 2025 tapi waktu tersebut tidak akan terbuang sia-sia karena nantinya akan menghasilkan sebuah bangunan mewah masa depan yang modern dan ramah lingkungan untuk Belanda dan juga untuk kota pelabuhan Rotterdam.

“Seru banget ya kalau misalnya proyek itu udah jadi. Keren banget. Semoga aja Indonesia juga bisa belajar dari kreativitas Belanda yang terus menerus berinovasi,” komentar Rina selesai Zeva menceritakan isi artikel itu.

Zeva menanggapinya dengan anggukan.

“Pasti lebih romantis juga bisa honeymoon di sana,” guman Rina asal.

Honeymoon, honeymoon. Mending cari pacar dulu, baru mikir honeymoon.”

“Ih, Iya. Iya,” wajah Rina langsung cemberut. “Dasar, Joykiller! Huh…”

_____________________________________________________________________

Sumber gambar:

http://thedutchwindwheel.com/

Sumber video:

https://www.youtube.com/watch?v=tqksCHWROBU

Referensi Artikel:

http://www.ewi.tudelft.nl/en/current/ewicon-wind-energy-converter-unveiled-wind-mill-without-moving-parts/

http://www.smithsonianmag.com/innovation/this-dutch-wind-wheel-part-green-tech-showcase-part-architectural-attraction-180954377/?no-ist

http://www.ewi.tudelft.nl/en/current/ewicon-wind-energy-converter-unveiled-wind-mill-without-moving-parts/

http://www.mnn.com/earth-matters/energy/blogs/in-rotterdam-a-wind-turbine-thats-also-an-apartment-complex-and-an

http://www.listrikindonesia.com/pemanfaatan_energi_angin_di_belanda_belum_optimal_123.htm

http://www.zmescience.com/ecology/renewable-energy-ecology/dutch-windmill-energy-16022015/

You Might Also Like

No Comments

Leave a Reply